Penulis : Josse

JAWA TIMUR, POLDA JATIM, Buserbhindo – Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil Imran bersama Forkopimda, baik Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo dan Pejabat Utama Polda Jatim dan Kapolres melakukan silaturahmi dan dialog dengan para ulama NU yang diikutsertakan secara virtual di seluruh 39 Polres di jajaran Polda Jatim, berlangsung di gedung Patuh Mapolda Jatim, Rabu (29/7/2020).

“Tentunya di masa pandemi covid 19 ini, kegiatan itu  tidak ada suatu halangan, kita bisa menggunakan secara virtual untuk melakukan silaturahim dan dialog,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko usai mengikuti kegiatan tersebut.

Dikatakan, dalam masa pandemi ini ada berbagai ancaman spesifik yaitu tentang persepsi dalam masyarakat. Meski demikian,  Polda Jatim berkolaborasi untuk memberikan suatu persamaan persepsi bagaimana protokol kesehatan ini merupakan kedisiplinan yang harus dijaga sekaligus bisa menjadikan sebagai obat virus Covid-19.

Hal itu termasuk beberapa kejadian tentang adanya upaya pemaksaan pengambilan jenazah, maka di dalam pemulasaraan sudah diatur. MUI sudah menyampaikan ada beberapa syarat sebagai syariah itu bisa dilakukan di masa pandemi dan tetap harus menjaga kesehatan.

Disinggung pula dalam rangka tahapan Pilkada serentak di JawaTtimur, ada 19 Kota dan Kabupaten, Polda Jatim memohon bersama kiai, para ulama untuk bersama menjaga kondusivitas seperti aman, damai dan sejuk bagi wilayah Polda Jawa Timur.

Sedangkan harapannya adalah menjadi contoh bagi daerah daerah lain, sehingga dukungan para ulama kepada Polda Jawa Timur dan Forkopimda ini menjadi solid dan sinergi.

Sementara menyinggung tentang beberapa kerawanan yang terlihat adanya partisipasi masyarakat dari jumlah penduduk. “ Dari situ potensi kerawanan dengan kuantitas dan kualitas yang ada tentu kita melihat seluruhnya menjadi potensi dari 19 Kota dan Kabupaten ini,” jelasnya.

Untuk itulah,  tidak underestimate melakukan kolaborasi dengan ulama. Harapannya secara fisiknya aman, secara pikirannya sejuk dan hatinya damai.

“Jadi 19 Kota dan Kabupaten secara kerawanan kita anggap sebagai potensi ya. Namun dari itu kita lakukan kolaborasi,” pungkas Kombes Truno – sapaan akrannya. (copas/Iskandar)