KOTA KUPANG, Buserbhindo.com/22 Maret 2023
Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Umat Hindu Kota Kupang kembali menggelar Pawai Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh yang dimaknai oleh umat Hindu sebagai presentasi sifat buruk di dalam diri manusia diarak keliling sepanjang jalan El Tari, kemudian dibakar sebagai simbol telah hilangnya sifat buruk di dalam diri manusia. Pawai Ogoh-ogoh sudah menjadi agenda rutin Umat Hindu Kota Kupang yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Kupang, meskipun sejak tahun 2020 tidak digelar akibat pandemi covid 19.
Pejabat Wali Kota Kupang George M. Hadjoh, hadir langsung untuk melepas peserta pawai Ogoh-ogoh di Jalan El Tari Kupang, tepat di depan Kantor Gubernur NTT, Senin (21/03) sore. Hadir dalam acara tersebut Forkopimda Kota Kupang, para Staf Ahli Wali Kota, Asisten Sekda, pimpinan perangkat daerah, para camat dan lurah, FKUB dan para tokoh agama Hindu di Kota Kupang.
Dalam sambutannya Pj. Walikota Kupang menyampaikan bahwa penyelenggaraan Pawai Ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari raya Nyepi Umat Hindu hari ini adalah satu bukti bahwa Kota Kupang adalah miniatur Indonesia, kota dengan toleransi terbaik yang menghargai dan menjunjung tinggi perbedaan. Acara hari ini menurutnya merupakan sebuah fakta yang memberi pesan pada semua orang tentang bagaimana kerja kolaborasi yang melibatkan semua pihak, baik itu institusi pemerintah, swasta, komunitas lintas agama, pemuda dan masyarakat Kota Kupang, bersama-sama terlibat dan mendukung untuk menyukseskan pawai ogoh-ogoh.
“Hari ini adalah bukti bahwa bagaimana kita mengimplementasikan sikap iman kita sebagai umat beragama yang sedang membangun toleransi ini secara bersama-sama dengan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang kita miliki,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Pawai Ogoh-ogoh tahun ini begitu luar biasa, karena menandakan kebangkitan setelah 3 tahun lamanya dilanda pandemi covid-19, yang melumpuhkan hampir semua sektor kehidupan. Acara hari ini juga mau menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Pawai Ogoh-ogoh Umat Hindu merupakan sebuah ritual keagamaan dan kekayaan budaya Nusantara yang ada di Kota Kupang.